PENDAPAT IMAM ABU HANIFAH TENTANG SAHABAT
Oleh
Dr. Muhammad Abdurrahman Al-Khumais
[1]. Imam Abu Hanifah berkata: "Kita tidak boleh menyebutkan seorangpun dari sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kecuali dengan sebutan yang baik".[1]
[2]. Kata beliau juga: "Kita juga tidak boleh berlepas diri dari salah satu sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan tidak boleh pula mencintai yang satu dan mengesampingkan yang lain".[2]
[3]. Beliau juga berkata: "Keberadaan salah seorang sahabat bersama Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam sesaat saja, hal itu lebih bagus dari pada amal kita sepanjang umur, meskipun umur itu panjang". [3]
[4]. Kata beliau lagi: "Kita menetapkan, bahwa di antara umat Islam ini, orang yang paling mulia seudah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Abu Bakar ash-Shidiq, kemudian Umar, kemudian Utsman dan kemudian Ali Radhiallahu 'anhu".[4]
[5]. Beliau juga berkata: "Manusia paling mulia setelah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Abu Bakar, Kemudian Umar, kemudian Utsman dan kemudian Ali. Selanjutnya kita tidak boleh membicarakan tentang para sahabat kecuali dalam hal-hal yang baik-baik saja". [5]
[Disalin dari kitab I'tiqad Al-A'immah Al-Arba'ah edisi Indonesia Aqidah Imam Empat (Abu Hanifah, Malik, Syafi'i, Ahmad), Bab Aqidah Imam Abu Hanifah, oleh Dr. Muhammad Abdurarahman Al-Khumais, Penerbit Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia Di Jakarta]
_________
Foote Note
[1]. Al-Fiqh Al-Alkbar, hl. 304
[2]. Al-Fiqh Al-Absath, hal 40
[3]. Al-Makki Manaqib Abi Hanifah, hal 76.
[4]. Kitab Al-Washiyah beserta syrhnya, hal 14
[5]. An-Nur Al-Lami, lembar 119-A
RIFQI FOTO'S
-
[image: RIFQI FOTO'S]
My Son
Location: Doplang Teras Boyolali Jawa Tengah Indonesia
Date: Mar 28, 2010
Number of Photos in Album: 2
View Album
14 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar