Halaman Muka

Mengenai Saya

Foto saya
Kita bangun kebersamaan melalui komunikasi tanpa batas ini

Kamis, 13 Mei 2010

BERGAUL DENGAN PENGHASUT




BERGAUL DENGAN PENGHASUT, PEMAIN KARTU DAN SEJENISNYA 

 

 

Oleh 

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin 

 

 

 

Pertanyaan 

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Sekelompok orang yang
ugal-ugalan dengan kegiatannya seputar menggunjing, menghasut, main
kar
tu dan sejenisnya. Bolehkah bergaul dengan mereka ? Perlu
diketahui, bahwa mereka adalah kelompok saya, rata-rata terikat dengan
hubungan persaudaraan, garis keturunan, persahabatan dan sebagainya. 

 

Jawabannya 

Bergaul dengan kelompok sempalan tersebut berarti memakan daging mayat
saudara-saudara mereka. Sungguh mereka benar-benar dungu, karena Allah
telah menyebutkan di dalam Al-Qur’an 

 

“Artinya : Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain.
Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang
sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya” [Al-Hujarat
: 12] 

 

Maka mereka itu adalah orang-orang yang memakan daging manusia dalam
pergaulan mereka, na’udzu billah. Mereka telah melakukan dosa besar.
Yang wajib anda lakukan menasehati mereka, jika mereka mau menerima
dan meninggalkan perbuatan itu, maka itulah yang diharapkan. Jika tidak,
maka hendaknya anda menjauhi mereka, hal ini berdasarkan firman Allah
Subhanahu wa Ta’ala. 

 

“Artinya : Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam
Al-Qur’an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan
diperolok-olok (oleh orang kafir), maka janganlah kamu duduk berserta
mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya
(kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya
Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di
dalam jahannam” [An-Nisa : 140] 

 

Allah menyatakan bahwa orang-orang yang duduk-duduk bersama mereka yang
apabila mendengar ayat-ayat Allah mereka mengingkarinya dan mengolok-ngoloknya,
Allah menganggap orang-orang tersebut sama dengan mereka. Ini merupakan
perkara serius, karena berarti mereka keluar dari agama. 

 

Maka orang yang bergaul dengan orang-orang durhaka yang kufur terhadap
ayat-ayat Allah dan mengolok-ngoloknya. Jadi orang yang duduk di tempat
gunjingan adalah seperti penggunjing dalam hal dosa. Karena itu hendaknya
anda menjauhi pergaulan dengan mereka dan tidak duduk-duduk bersama
mereka. 

 

Adapun hubungan kuat yang menyatukan anda dengan mereka, sama sekali
tidak berguna kelak di hari kiamat, dan tidak ada gunanya saat anda
sendirian di dalam kubur. Orang yang dekat, suatu saat pasti akan anda
tinggalkan atau meninggalkan anda, lalu masing-masing akan menyendiri
dengan amal perbuatannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman
di dalam Al-Qur’an 

 

“Artinya : Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh
bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa” [Az-Zukhruf
: 67] 

 

[Fatawa Asy-Syaikh Ibn Utsaimin, Juz 2, hal.394] 

 

[Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah
Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, Penyusun Khalid Al-Juraisy, Edisi
Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Penerbit Darul Haq]













Tidak ada komentar:

Posting Komentar